Kamis, 16 April 2020

RESENSI BUKU SELENA DAN NEBULA


 RESENSI BUKU




IDENTITAS BUKU

Judul Buku       : Selena
Penulis              : Tere Liye
Penerbit            : Gramedia
Tahun Terbit    : 2020
Tebal Buku       : 365 hlm

Judul Buku       : Nebula
Penulis              : Tere Liye
Penerbit            : Gramedia
Tahun Terbit     : 2020
Tebal Buku       : 375 hlm


 CINTA, PERSAHABATAN, DAN KEEGOISAN


Pernah membaca buku-buku karya Tere Liye? Atau bahkan tidak pernah absen satu seri pun? Siapa yang tidak mengenal Tere Liye? Salah seorang novelis terkenal di Indonesia. Novel yang diterbitkan selalu menjadi best seller dan tidak mengecewakan. Novel Selena dan Nebula adalah dua buah novel yang diterbitkan sekaligus melengkapi novel-novel yang telah terbit dan berhubungan dengan kedua novel ini:  Bumi, Bulan, Matahari, Bintang, dan Komet. Sudah membacanya?
Selena dan Nebula merupakan novel lanjutan dari petualangan yang dialami oleh sosok Raib, Ali, dan Selli. Namun dalam kedua novel ini, diceritakan kisah khusus ibu guru matematika, Selena yang menjadi sosok penting terbukanya portal paralel ke klan Nebula dan rahasia orang tua Raib. Membaca kedua novel ini harus dimulai dari Selena terlebih dahulu dan kemudian Nebula.
Novel Selena diawali dengan bagaimana masa kecil Selena disebuah Distrik kecil, kawasan kumuh, padat, dan tertinggal di Klan Bulan. Ketika usia Selena lima belas tahun, ibunya meninggal. Ayah Selena sudah meninggal setahun sebelumnya. Kejadian itu membuat Selena harus meninggalkan tempat tinggalnya untuk tinggal bersama dengan paman yang baru diketahui setelah ibunya meninggal. Paman Raf adalah pemilik kantor konstruksi, karena itu Selena kemudian harus bekerja membantunya membangun gorong-gorong kota. Pekerjaan itu membuat Selena membuka mata untuk bisa kuliah di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi mengembangkan kemampuan spesialnya. Akademi Bayangan Tingkat Tinggi adalah sebuah akademi yang mencetak orang-orang luar biasa. Keinginan Selena untuk kuliah di ABTT sempat terancam gagal karena kemampuan spesial yang dimilikinya tidak sempurna, namun atas bantuan Tamus akhirnya Selena dapat menyempurnakan kemampuannya. Bantuan Tamus rupanya merupakan cikal bakal keberuntungan sekaligus kemalangan Selena.
Selama menempuh kuliah di ABTT, Selena bersahabat dengan Mata dan Tazk. Dua sahabatnya ini memiliki kemampuan spesial lainnya, dan mereka bahu membahu melaksanakan pembelajaran khususnya pada mata kuliah bertarung. Sebuah persahabatan yang luar biasa, namun diselingi dengan unsur ketertarikan diantara mereka. Perjalanan Selena dalam novel ini diisi dengan bagaimana dia mengembangkan kemampuan spesialnya khususnya sebagai pengintai, ancaman Tamus untuk melakukan beberapa hal berbahaya, ketertarikannya pada Tazk, dan akhirnya menjadi keinginannya untuk menemukan Cawan Keabadian dan membuka portal menuju Nebula.
Pada Novel Nebula, diceritakan kehidupan Selena dan sahabatnya menyelesaikan kuliah semester akhir. Pembelajaran yang sangat luar biasa, guru-guru yang luar biasa, dan pengalaman yang juga sangat luar biasa. Kemampuan Selena dalam pengintaian, teleportasi, membuat tameng yang sangat kuat, pukulan dentuman yang hebat semakin terasah begitu pula dengan kedua sahabatnya Mata dan Tazk dengan keistimewaan mereka. Rasa penasaran Selena terhadap teka-teki yang dia temukan atas perintah Tamus membawanya untuk dapat menemukan Cawan Keabadian. Keinginan itu diperkuat ketika Kakek Tazk yang merupakan mantan Panglima Tinggi Pasukan Bayangan meninggal dan membuka sejarah kelam dirinya. Tazk menemukan banyak rahasia yang disimpan rapi sang kakek yang menyebabkan dia membatu Selena untuk mencari Cawan Keabadian.
Selena dan Tazk juga tak lupa mengajak Mata yang kemudian diketahui merupakan pemilik keturunan murni klan Bulan yang menjadi kunci terbukanya portal menuju Nebula. Mereka menemukan klan Nebula sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam puisi yang ditemukan oleh Selena. Tunggulah Bulan Purnama. Kehadiran mereka di klan Nebula disambut baik, namun di tempat inilah persahabatan mereka diuji. Kecemburuan, penghianatan, dan keegoisan merubah segalanya.
Membaca kedua novel ini cukup mengasyikan, penulis mampu mendeskripsikan pertempuran yang dialami oleh tokoh Selena dan kedua sahabatnya Mata dan Tazk dengan sangat rinci. Dari mulai pertarungan yang mereka alami di simulasi perkuliahan sampai dengan pertarungan sesungguhnya di klan Nebula. Bahasa yang digunakan penulis juga sangat lugas dan mudah dipahami walaupun menggunakan istilah-istilah ilmu pengetahuan atau istilah-istilah pertempuran yang khas.
Penggambaran latar juga sangat menarik salah satunya ketika penulis menggambarkan suasana daerah sungai-sungai jauh dimana terlihat dari atas sambungan beberapa sungai yang membuat imajinasi pembaca berkelana, belum lagi penggambaran bentuk flora dan fauna yang ditunjukkan oleh salah satu dosen Selena yakni si kembar Flau dan Flo dalam mata kuliah Hewan, Tumbuhan, dan Bukan Keduanya.
Yang tak kalah menarik adalah pengambilan nama tokoh-tokoh yang kadang membuat geli, seperti nama sepupu Selena: Am, Im, Um, Em, dan Om sampai ke nama klub sepak bola idola mereka PAR-SIB dan PAR-SIJA yang tentu saja tidak asing di telinga kita.  Sehingga selain membuat adrenalin pembaca memuncak ketika terjadi pertempuran tiga sahabat baik selama latihan maupun pertempuran di klan Nebula, kedua novel ini juga menyuguhkan sentilan lucu.
Walaupun Novel Selena dan Nebula merupakan kelanjutan dari Novel Bumi, Matahari, Bulan, Bintang dan Komet namun kita tidak perlu khawatir jika belum sempat membaca kelima novel tersebut, karena setiap novel memiliki cerita tersendiri. Nah, selamat berlayar di dunia imajinasi.

Rina Armaini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar