Selasa, 24 Januari 2017

CONTOH PROPOSAL PTK

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
TAHUN 2016


 PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL  UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR  PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI SISWA YANG SEDANG MELAKSANAKAN PRAKERIN
(Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI TKR 6 SMK Negeri 8 Bandung Tahun Pelajaran 2015/2016)








Oleh :
Rina Armaini, S.Pd.
NIP. 197603172009022001




SMK NEGERI 8 BANDUNG
JALAN KILININGAN NO. 31 BUAH BATU
KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT TELP. 022-7304438 / 08882004653 / 085221104379 email : smkn8bandung@gmail.com / drd_armaini@yahoo.com
2016

HALAMAN  PENGESAHAN
USULAN PROGRAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS

1.      Judul PTK
Pemanfaatan Media Sosial  Untuk Meningkatkan Hasil Belajar  Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa Yang Sedang Melaksanakan Prakerin.
2.      Profil
a.       Nama Lengkap dan Gelar
b.      Jenis Kelamin
c.       Pangkat dan Golongan/Ruang
d.      NIP
e.       Nama Sekolah
f.        Alamat Sekolah
g.      Nomor HP
h.      E-mail address

Rina Armaini, S.Pd.
Perempuan
Penata Muda Tk. I / III b /
197603172009022001
SMK Negeri 8 Bandung
Jl. Kiliningan No. 31 Buah Batu Bandung
08882004653 / 085221104379
drd_armaini@yahoo.com
3.      Pendanaan
a.       Sumber dari Puslitjakdikbud
b.      Sumber lain

Rp 8.000.000,-

Bandung, 15 Januari 2016

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 8 Bandung,                               Guru,



Dra. Euis Purnama, M.MPd.                                   Rina Armaini, S.Pd.       
NIP. 19610816 198803 2 003                                     NIP. 197603172009022001


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rachmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan proposal Penelitian  yang berjudul " Pemanfaatan Media Sosial “Line”  Untuk Meningkatkan Hasil Belajar  Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa Yang Sedang Melaksanakan Prakerin" dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan karya tulis ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu patutlah kiranya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
A.    Kepala SMK Negeri 8 Bandung, Ibu Dra. Euis Purnama.M.MPd.   yang telah memberikan bimbingan, saran, dan ijin   untuk  menyusun proposal  ini.
B.     Bapak  Drs. Moch Abdullah, M.MPd.  yang telah memberikan semangat  untuk terus berkarya.
C.     Bapak dan Ibu Guru staf pengajar di SMK Negeri 8 Bandung
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang selayaknya dari Tuhan Yang Maha Esa.  
Penulis berharap semoga apa yang diharapkan dari penyusunan proposal ini dapat terlaksana dengan baik.


Bandung,  Januari 2016
Penulis








 BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang mencetak lulusan  siap pakai memiliki kebijakan pembelajaran tersendiri dimana setiap siswa SMK harus melaksanakan praktik kerja industri yang disingkat Prakerin di industri yang sesuai dengan jurusan yang mereka tempuh. Sistem ini dinamakan dengan Pendidikan Sistem Ganda. Pendidikan sistem ganda sebagai alternatif pola pembelajaran di SMK ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 323/U/1997, yaitu:
“Pendidikan sistem ganda selanjutnya disebut PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah menengah kejuruan dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung pada pekerjaan sesungguhnya di institusi pasangan, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu (pasal 1; ayat 1)”.

Dari keputusan menteri tersebut dapat disimpulkan bahwa PSG merupakan suatu kombinasi antara penyelenggaraan pembelajaran di sekolah (SMK) dengan penyelenggaraan praktek kerja industri (prakerin) di institusi kerja pasangan (perusahaan; jasa, dagang, industri), secara sinkron dan sistematis, bertujuan menghantarkan peserta didik pada penguasaan kemampuan kerja tertentu, sehingga menjadi lulusan yang berkemampuan relevan seperti yang diharapkan.
Kegiatan PSG dilaksanakan selama 3 sampai 6 bulan di tempat yang sesuai dengan jurusan/paket keahlian peserta didik. Selama kegiatan PSG ini otomatis siswa tidak melaksanakan KBM di sekolah. Pembelajaran mata pelajaran lain selain produktif biasanya dilakukan dengan cara memberikan peserta didik beberapa tugas.
Pelaksanaan tugas pengganti ini rupanya tidak terlalu berhasil karena kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas tidak bisa hanya dengan mempercayakan mereka untuk mempelajari materi secara mandiri, perlu adanya tatap muka/ komunikasi antara siswa dengan guru untuk memahami sebuah materi.
Siswa SMK yang melaksanakan PSG terlalu disibukkan dengan tugas-tugas prakerinnya. Belum lagi beberapa tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran yang lainnya. Tentu saja apa yang dikerjakan oleh peserta didik tidak optimal itu dibuktikan dengan hasil belajar siswa di mata pelajaran yang lain jadi menurun.
Kegiatan pembelajaran mata pelajaran lain (selain produktif) khususnya bahasa Indonesia yang notabene merupakan salah satu mata pelajaran dalam ujian akhir pun tidak dapat dilaksanakan setelah siswa kembali ke sekolah, banyaknya materi dan kemampuan yang harus diserap siswa tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat.
Permasalahan ini tentu menyulitkan bagi pencapaian pembelajaran dibeberapa mata pelajaran khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia. Permasalahan ini tentu harus ditemukan solusinya, bagaimana cara mengganti tatap muka antara guru dengan siswa ketika mereka melaksanakan prakerin.
Era teknologi yang semakin pesat kini menguasai dunia, internet bukan lagi menjadi makhluk  asing bagi masyarakat dunia. Informasi dapat dengan mudah diakses dimana saja dan kapan saja. Sepertinya manusia sudah melekat dengan dunia maya. Dunia maya merupakan  bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.  Apapun yang dilakukan manusia bukan merupakan hal yang rahasia lagi.  Istilah update status kini sering kita dengar dikeseharian apalagi dikalangan siswa.
Penggunaan internet yang sangat marak  digunakan saat ini adalah media sosial. Dengan adanya media sosial, mengakses internet tidak hanya untuk mencari informasi tetapi juga dapat berkomunikasi.   Penggunaan sosial media sangat melekat bagi orang-orang, apalagi dengan adanya beberapa tipe ponsel yang sangat menunjang penggunaan sosial media yang semakin tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Di dunia pendidikan, penggunaan internet tentu bukan hal yang baru lagi. Banyak praktisi pendidikan menggunakan internet untuk mengakses informasi, dengan cara memberikan beberapa tugas pada siswa yang harus menggunakan internet. Malah  beberapa kalangan praktisi pendidikan diantaranya telah menggunakan media facebook untuk pembelajarannya. Pembelajaran dengan menggunakan facebook dapat kita temukan dibeberapa postingan. Postingan itu menjelaskan bagaimana guru dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar mengajarnya melalui media sosial. Media sosial dipilih menjadi salah satu media pembelajaran  dengan alasan  diantaranya adalah diharapkan memudahkan guru  untuk memberikan informasi dan mengumpulkan tugas sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Selain dari media sosial Facebook, media sosial lain yang dapat kita gunakan dalam pembelajaran diantaranya yaitu Line, Edmodo, Twitter, Quiper School, dsb. Semua media sosial itu cukup dekat dikalangan siswa, tinggal bagaimana guru mampu memanfaatkannya sebagai media pembelajaran.
    
B.  Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut;
Apakah media sosial dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil belajar  pada mata pelajaran bahasa Indonesia bagi siswa yang sedang melaksanakan prakerin?
C. Cara penyelesaian Masalah
Cara penyelesaian masalah untuk permasalahan yang dikemukakan di atas adalah dengan menemukan  bagaimana cara memanfaatkan media sosial yang sangat digandrungi siswa sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia. 
D. Tujuan dan Manfaat PTK
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah media sosial  dapat dimanfaatkan untuk  meningkatkan hasil belajar  pada mata pelajaran bahasa Indonesia bagi siswa yang sedang melaksanakan prakerin.

E. Manfaat
 Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
1.      Guru
       Memberikan informasi tentang media sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
2.      Siswa
       Meningkatkan  hasil belajar walaupun sedang melaksanakan prakerin.
3.      Sekolah
      Memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan di

sekolah.